Leluhur kita bukan (hanya) orang Sanskrit, Pali, Tamil, Malayalam, Arab, Persia, Gujarati, Ibrani, Hakka, Hokkian, Kantonis, Portugis, Belanda, Perancis, Spanyol, dan Inggris. Leluhur kita adalah para pujangga, pemburu, pengumpul, peramu, petani, pelaut, pedagang, perajin, pendekar, dan penjelajah ilmu pengetahuan (yang mendalami luas langit dan isi bumi). Mereka merantau dan berhijrah dari satu pulau ke pulau lain, dari satu benua ke benua lain, dari satu gunung ke gunung lain.
TANTRA & NUSANTARA
Jika ada hal-hal yang dapat membuat bangsa kita menjadi bangsa yang lemah, rendahan, dan mundur sehingga kita menindas, menjajah, menjalankan imperialisme dan kolonialisme, mempraktekkan fasisme, merampas atau merampok sumber daya bangsa-bangsa lain, dan seterusnya, maka itulah potensi-potensi yang harus kita perkuat dan pelihara. Karena dengan itulah kita menjadi bangsa yang berkemanusiaan yang adil beradab, yang menjalahkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang bermusyawarah dengan setiap komponen bangsa, yang selalu memilih jalan persatuan daripada pecah-belah, dan mempraktekkan tauhid adalah satu kemanusiaan sebagaimana sila pertama Pancasila.
Dear Southeast Asian and South Asian Muslims,
A reflection note on International Women’s Day.
Moana, Buana dan Benua
Moana, buana dan benua merupakan kata-kata yang serumpun.
Kepulauan Buton di Wallacea
Beranjangsana ke Buton….
Tradisi Mencium Hidung
Hongi di kalangan orang Maori dan Hengadho di Sabu, NTT
Rok dan Gender
Bagaimana bangsa-bangsa Austronesia memandang gender?
Tata Krama Berbusana Budaya Kepulauan
Mengenakan kerudung saat memasuki tempat yang dikeramatkan seperti rumah ibadah, serta melepaskan alas kaki, merupakan tata krama dalam adat istiadat purba di banyak tempat di Timur Tengah – atau persisnya di ZESB* yang meliputi Asia Barat Daya sampai Tanduk Afrika. Sementara itu di negeri-negeri kepulauan, tata krama-nya adalah membiarkan bahu telanjang – dan juga melepaskan…
Post-Majapahit
One of very ambitious kingdoms in the Nusantara archipelago was Majapahit, a Hindu-Buddhist kingdom that had succeeded in combining Shivaism with Buddhism. The founder of Majapahit was Raden Wijaya (13th century AD), who succeeded in fulfilling his vision after marrying the four daughters of the last king of Singasari. One of the daughters was Gayatri,…
Pasca Majapahit
Salah satu kerajaan yang sangat berambisi di Nusantara adalah Majapahit, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang telah berhasil memadukan Siwaisme dengan Buddhisme.
Mpu Nusantara 